ANEKA RASA " DARA KEMBAR "
Sabar dan Tabahlah Dikau….??
Aku adalah seorang laki-2 yang dilahirkan di kota Magelang 33 th yang lalu tepatnya di desa Rambeanak, Namaku Syafuji anak pertama dari suami istri keluarga Zainal Arifin. Seorang pengusaha Keripik Singkong ternama dibilangan Kota Jakarta dan sekitarnya yang produknya pada Th 1988 bisa menembus Manca Negara. Dan Bp. Zainal pun menjadi Icon pengusaha di DKI.
Dengan kehidupan di desa, aku menjalani dengan Enjoe saja kokk... Disamping aku dicukupi semuanya oleh ayahku dari baju sampai kendaraan bermotor yang waktu itu dibelikan motor baru Honda Super Cup. Merasa senang dan bangga sekali. Aku tinggal bersama Kakek dan Nenekku di desa Rambeanak untuk menuntut ilmu sampai lulus sekolah MI Rambeanak IV, SMP Muhammdaiyah Mungkid , SMEA Abdi Negara Muntilan pada tahun 1994.
Tahun 1994 sambil menunggu pengumuman kelulusan dari Smea, Aku mencoba untuk mandiri dan bekerja di Jogjakarta bersama teman akrabku Koes namanya disebuah Univ UGM. Waktu itu ada pembangunan Auditrium. Dan sebagai tenaga Melamin...
Waktu pun berlalu akhiirnya aku merantau ke Jakarta Tepatnya di Pondok Gede. Ketempat ayahku dengan tujuan utama untuk meneruskan Kuliah. Namun setelah sampai jakarta, aku melihat kondisi ayahku yang belum lama nengalami kebakaran di pabriknya sampai habis-habisan, akhirnya aku mengurungkan niatku untuk melanjutkan kuliah dan malah membantu usaha ayah dengan posisi di Administrasi. Pekerjaan ini berlangsung kurang lebih 2 tahun.
Hari demi hari kujalani, aku merasa bosan dengan pekerjaan itu dan ingin menambah penghasilanku, aku mencoba ikut tejun sebagai tenaga pemasarasn hasil produk Ayah sambil merangkap administrasi pula. Setelah merasa cukup uang dan aku mulai dewasa, aku punya keinginan untuk berumah tangga dan mnenikah. Dan pada Bulan Juni 1996 menikah dengan perempuan asal Solo yang telah lama tinggal di Jakarta pusat. Pertemuan itu terjadi karena dia saat itu bekerja di sebuah supermarket di Jakarta Jembo Group namanya dan aku sebagai suplyernya. Setelah menikah 2 Bulan kemudian aku bersama istriku mengontrak sebuah kontrakan yang tak jauh dari tempat kerjaku. Dan istriku menggantikanku sebagai admiministrasi. Akupun Keluar total dari dalam perusahaan untuk sebagai Marketing. Karena mungkin pekerjaan ini sangat cocok untuk ku. Saking senengnya aku menjalaninya, hari liburpun aku tak tau waktu untuk berangkat mengunjungi market-2 kami dengan mengajak istriku tercinta.
Satu tahun kemudian uang tabunganku pun bertambah banyak dan serba kecukupan. Kebahagiaan itu bertambah dilkala lahirnya anak pwertamu pada tanggal 11 May 1997 yang kuberi nama Panji Aditya Ghani. Aku merasa kurang puas dengan tempat tinggalku sebagai pengontrak rumah 5 bulan kemudian aku membeli sebuah rumah kecil dan sederhana berukuran 50 m di bilangan Jati Rahayu. Waktu aku membelinya dengan harga 11 juta. Namun Ruanh tersebut aku perbaiki dan perlebar karena masih ada tanah yang tersisa. Dengan uang seadanya 10 juta sambil aku terus mencari uang akhirnya rumah tersebut jadi walu dalam kondisi yang setengah jadi.
Satu tahun berlalu aku membangun rumah lagi yang setengah jadi itu sekaligus menjadi 3 tingkat dengan jemuran. Waktu itu baru mulai terjadi krisis moneter sehingga uang yang aku keluarkan mencapai 60 Jt dengan uang yang aku utang dari material setempat.
Setelah punya anak pertama, istriku keluar dari pekerjaannya. Dan kepingin mencari kesibukan di rumah yang akhirnya aku membuat warung kecil-kecilan untuk menjual barang-banrang kelontong dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Akupun merasa kurang puas dengan hasil dari warung dan dari hasil menjadi marketing. Akupun menambah usaha sebagai agen Minuman untuk di setorkan ke warung-2 kembali yang di supply dari kakaknya istriku di Cempka putih. Namun karena persaingan yang semakin ketat dan Mobil langsung dari perusahhan minuman tersebut merambah warung-2 langgananku, aku memutuskan untuk berhenti dari agen tersebut karena itu membutuhkan tenaga yang sangat eksta untuk mengangkat 5-8 krat dalam motorku dan untungnya pun sangat kecil.
Akupun mencoba usaha lain lagi sambil warungnya pun berjalan dengan membuka jasa sablon undangan pernikahan dll. Awal dari usaha inipun aku bejaya dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagiku karena belum banyak saingan di lingkunganku. Lama kelamaan banyak orang yang membukasa usaha baru persablonan dan mereka banting harga sampai separo harga atas yang aku tawarkan, akhirnya usahaku tersebut mati dan kemudian tutup.... Namun semua itu aku jalani dengan santai-2 saja. Sambil pikir sana pikir sini apa selanjutnya usaha apalgi yang harus aku jalani.
Pada awal 1999 aku membeli sebuah ruamah kontrakan. Rencana setelah aku perbaiki akan aku kontrakkan kembali. Setelah jadi pun ada pengontrak yang meninggali rumahku tersebut. Hinnga 6 bulan.
Ada seorang teman sari kampung yang main ke rumahku Iskan dia punya nama. Dari pertemuanku itu aku terinspirasi untuk membangun usaha kembali yaitu dengan menjadi PACKIGING dari makanan -2 dari Magelang dan di supply oleh temenku iskan. Dan akupun memenfaatkan rumah kontrakan yang aku punya dengan membangun sedikit ruangan untuk bekerja.
Dengan Merek ANEKA RASA Cap DARA KEMBAR pun aku mulai usaha packiging tersebut dengan awal barang yang akumas kembali : Lanting singkong, Keripik singkong gadung, Keripik Bayam, Keripik Tahu, Keripik Sukun, Sukun Stick, dan lain-2 yang hampir mencapai 20 Item.
Dari 20 Item barang tersebut ada salah satu produk unggulan kami yang sangat laku dipsaran. Yang kebetulan barang tersebut aku ambil dari perusahhan ayah dalam bentuk uraian dan aku kemas kembali. Karena laku di pasarannya sngatlah jauh berbeda kisarannya antara 1 ; 15. Artinya kalau keripik Singkong laku dipasaran 15 bungkus, produk yang lain yang aku pasarkan besama Cuma laku 1 bungkus. Dan itupun menghasilkan retour atau BS yang cukup banyak.
Dari pengalama tersebut, aku mempunyai keinginan untuk memprodukasi barang tersebut sendiri, Karean sebelumnya aku tidak puanya niat atau cita-2 untuk membangus usaha yang sejenis dari para keluarga Yang kebetulan semua keluarga mempunyai usaha yang sama dengan ayahku yaitu keripik singkong. Namun mereka berdiri dengan bendera sendiri-2.
Yaitu Ayahku sendiri (Zainal Arifin) dengan merek SARI RASA "Dua Kelinci", Omku (sismanto) dengan Merek WPL "Amarta dan Kelinci Dunia" Sedangkan Omku lagi (Siswanto) dengan merek CITRA RASA "Bunga Cempaka". Jadi memang sudah di gariskan kali yaaa.. kalau aku dari keluarga singkong pun akhirnya kembali juga keripik singkong..????
Dan akupun minta ijin dari ayahku untuk memproduksi keripik singkong sendiri. Apa kata ayahku.... KALAU KAMU MAMPU YHAA SILAHKAN...??!!!!
Dari jawaban sang ayah akan aku tunjukkan bahwa akupun bisa dan mampu untuk memproduksi keripik sendiri. Dan dari dukungan pamanku Siswanto sendiri untuk membangun usaha tersebut. Dengan Modal awal peralatan masak di pinajami omku Siswanto aku mulai usaha dan ditambah dengan modal sendiri yang waktu itu kira-2 25 Jutaan. Untuk membeli peralatan peratan lain untuk produksi dan packijing.
Banyak orang mengatakan kepada ku terlalu berani untuk mengambil kepustusan seperti itu. Bagaimana tidak..??? Aku menjual satu Unit motor Honda Supraku th 2001 untuk DP Mobil box Daihatsu Espass dan Motor Honda lagi. Yang waktu itu motor tersebut laku 6.5 juta. Armada tersebut atujuannya aku gunakan untuk mengangkut hasil keripik yang akan dijual ketoko-2. Karena Cililan mobilpun sangatlah tinggi bagi mereka dan aku yaitu 2.5 juta. Tapi mereka gak tahu kalau aku masih mempunyai uang simpanan atau cadangan jikalau usaha tersebut tidak jalan. Karena Istriku juga mempunyai usaha sampingan lagi yang sudah direncanakan hasil uang tagihan dari Barang -2 yang telah di kreditkan istriku di tangan orang mencapai 75 Juta. Dan perbulanpun uang tersebut masuk ke usaha keripik singkong.
Akupun mulai bekerja dan banting tulang. Sebagai awal aku memulai produksi singkong dengan awal 300 Kg. Istriku tercinta sebagai tenaga administrasi yang mengurus semua di kantor.Aku sendiri di bagian produksi. Dibantu 7 orang karyawan produksi dan packing. 5 orang pemasar.
Hari hari pun berlalu hingga aku bisa menambah kapasitas produksi hingga 600 Kg perhari dan hasil keripik matang nya 240-250 Kg atau 60-63 karton ( 1200-1250 Bks /200 Gram ) Dalam 1 Karton berisi 20 bungkus. Dan akupun bisa menambah armada motor lagi hingga mencapai 6 Motor dan Mobil pribadi walau mobil Honda Wonder tua th ’96. Uang di pasararanpun bertambah dari hasil barang yang dititipkan oleh sales-2 ke toko dan mini market mencapai 200 juta lebih awal 2008. Karena sytem dari perusahaan yang aku kelola adalah Konsinyasi dan kontra.
Pertengahan tahun 2007 para pelaku UKM-UKM di Jawa Barat Khususnya terkena krisis ekonomi dan berlaku pula dengan perusahaan kami.Dengan kenaikan –kenaikan bahan baku dan bahan penolong , Mengharuskan aku untuk maenaikkan Harga jual keripik singkong dipasaran. Yang mengakibatkan barang makanan (snack) kurang laku / daya beli masyarakat berkurang. Ditambah lagi kenaikan barang -2 bahan baku dan penolong 6 bulan terakhir yang sangat parah mengharuskan aku kembali maenaikkan barang dagangan atau menguragi isi / memperkecil barang dagangan bertujuan harga bisa terjangkau oleh konsumen. Namun itu tak berarti banyak bagi UKM-UKM seperti aku ini. Karena daya beli masyarajat berkurang, akhirnya mengakibatkan OVER STOCK di gudang. Akupun terpaksa harus mengurangi kapasitas produksi hingga 50% lebih atau sekarang hanya 200Kg / hari. Itupun tidak mendukung mesin-2 produksi berjalan setiap hari. Lagi – lagi over stok. Kami pun harus mengurangi lagi karyawan hingga saat ini hanya tertinggal 5 orang berikut aku, itupun meliputi bagian produksi dan Packing. Jadi sistim kerja kami sekarang adalah Singkong kupas dulu semua kemudian baru digoreng. Setelah digoreng semuanya baru di bungkus dengan karyawan yang di produksi tadi.
Dari sitem Management yang sangat sederhana dan kekeluargaan, akupun terkena dampaknya. Yaitu banyak penipuan yang dilakukan oleh sales-sales kami. Yang mencapai 100 juata lebih. Waktu itu Kami menerima Sales hanya berdasarkan kemauan saja dan tidak meninggalkan berkas apapun seperti Jaminan surat tanah atau yang lain. Itulah kelemahan kami,
Baru-baru ini sehabis Lebaran ( idul Fitri ) penipuan yang dilakukan sales kami sangat menyakitkan hatiku dan keluarga. Betapa tidak, Sales ini Sudah kami anggap sebagai anak sendiri walau Cuma keponakan dari istri saya ( Suami keponakan istri saya ) RIANDI NURAHMAN namanya, dia berasal dari Bogor tepatnya Leui Wiliang .Dia aku angkat sebagai sales kami setelah dia di keluarkan dari pekerjaannya sebagai sales Oli TOP ONE untuk meneruskan langganan-2 kami yang telah aku bina 10 tahun yang lalu. Awal mula dia bekerja menunjukkkan indikasi yang bagus. Baru 6 Bulan terakhir-2 ini pelanggan kami kok habis, ternyata modal di toko dia sikat habis hingga 60 juta lebih.
Modus yang dilakukan adalah dengan cara menggelapkan Nota Bon perusahaan untuk di duplikatkan dengan bon asli kami. Dari hasil penipuan , Satu toko bisa menghasilkan uang tipuan rata-2 Rp. 240.000-400.000. Itu kalau Cuma satu toko. Kalau 100, 200, 300 toko kan berabe jadinya...?? Karena jumlah totalnya mencapai 100 juta lebih.Belum dengan sales yang masih ada / tersisa. Karena saya yakin pasti ada hal kecurangan ditoko-2 mereka yang dia kirimi barangnya.
Jadi dengan kata lain Uang kami yang ada di Toko yang tertera dalam laporan bulan kami
Yang nilainya mncapai 200 Juta lebih hanya tersisa 100 Jutaan. Itu belum dengan yang dilakukan para sales kami yang masih ada.Karena hasil pemasukan uang kami akhir-2 ini hanya 25 jt /bulan yang semula bisa 75 Juta /bulan.
Dari kejadian -2 tersebut berarti kamipun kembali semula. Artinya harus memulai dari Nol lagi, Bagaimana tidak, Kalau barang dagangan kami mau laku kembali berart harus menitipkan kembali barang dangangan kami lagi di toko yang telah di tagihin sales sendiri tersebut. Tentunya dengan bermodal lagi di toko-2 tersebut. Itulah kendala kami saat ini yang sudah habis modalnya dengan keadaan kami dan perekonomian indonnesia saat ini.
Padahal dalam kehidupan sehari-2 saya dan keluarga dalam keadaan biasa-2 saja tidak pernah bermewah-an demi memajukan usaha kami.dalam arti uang tersebut untuk menambah outlate dari sales-2 kami. Namun apa balasan yang kami terima....??? mereka tidak tahu akan hal itu. Yang ternyata mereka dengan seenak hatinya sendiri menggelapkan uang-2 tersebut, sakiii.........it rasanya.
Dalam urusan Agama, karena kebetulan kami muslim. kami merasa tidak kurang-2 untuk beramal dan hal-2 yang lain berkaitan dengan bernayarakatpun kami rasanya tak kurang-2.. Apa yang salah pada diri Aku dan Keluarga...??
DARI KEJADIAN-2 DI ATAS, SEMOGA BAGI PARA PENGUNJUNG WEB KAMI BISA MENJADI BAHAN RENUNGAN ATAU TINDAKAN BAGI PARA UKM-2 AGAR TIDAK TERJADI LAGI RIANDI-RIANDI BERIKUTNYA...!!!
DAN BAGI PARA UKM-UKM DAN PERUSAHAAN DI JAWA BARAT AGAR MENSELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN ATAS NAMA RIANDI NURAHMAN YANG BERALAMAT : DESA NANGKA SARI (Nangka Beurit) PAMIJAHAN LW. WILIANG BOGOR INI.
Salam hangat dari Kami,
Syafuji.Y (Pemilik Perusahaan Keripik Singkong Cap DARA KEMBAR )
Syafuji.Y (Pemilik Perusahaan Keripik Singkong Cap DARA KEMBAR )